Informasi tentang PVC (Polyvinyl Chloride, Polivinil Klorida) (Bahasa Indonesia)


Diisononyl Phthalate (DINP) – Mainan dari Bahan PVC dan Kesehatan
12 Oktober 2007, 3:57 pm
Filed under: Aplikasi/Penggunaan, Formulasi, Isu Kesehatan

Diisononyl Phthalate (DINP) adalah termasuk kandungan utama dalam formulasi bahan PVC untuk mainan anak-anak. Fungsi DINP adalah untuk membuat mainan tersebut lunak, fleksibel dan murah, selain juga untuk menjamin tingkat keamanan dalam penggunaannya.

  • DINP adalah zat pelunak/plasticizer PVC pilihan utama perusahaan-perusahaan pembuat mainan anak-anak di Amerika Serikat karena keefektifannya serta harganya ayng ekonomis.
  • DINP telah digunakan dalam formulasi bahan PVC untuk produk mainan anak-anak semenjak puluhan tahun yang lalu.
  • The US Consumer Product Safety Commission (Komisi Negara untuk Keamanan Produk – Amerika Serikat) telah memberi rekomendasi: “Jika DINP dalam mainan anak-anak harus digantikan, resiko yang dibawa oleh bahan penggantinya harus juga dipertimbangkan baik-baik. Bahan plastic pengganti PVC yang sifatnya lebih keras dan mudah pecah justru dapat membahayakan anak karena pecahan tersebut beresiko tertelan oleh anak. Sementara kalau plasticizer lain akan digunakan menggantikan DINP, plasticizer-plasticizer selain DINP belumlah banyak diuji dan diteliti seperti halnya DINP”.

 

Tinjauan-tinjauan independent tentang keamanan penggunaan DINP telah menyimpulkan bahwa bahan ini aman digunakan dalam produk mainan anak-anak.

  • The US Consumer Product Safety Commission telah menghabiskan waktu 4 tahun untuk mempelajari DINP dan telah melakukan riset orisinil untuk mempelajari berapa lama dan berapa sering sebenarnya anak-anak memasukkan mainan ke dalam mulutnya. Mereka menyimpulkan bahwa “tidak diamati adanya resiko terhadap kesehatan” dari digunakannya DINP dalam mainan anak-anak dan “tidak ada justifikasi” untuk melarang penggunaan DINP dalam mainan anak-anak.
  • Suatu tinjauan keamanan oleh Komisi Eropa, yang dilaksanakan atas perintah European Chemical Bureau, telah menemukan bahwa penggunaan DINP dalam produk sehari-hari, termasuk mainan anak-anak, “tidak menimbulkan resiko kesehatan bagi orang dewasa, balita maupun bayi-bayi yang baru dilahirkan”.
  • The National Toxicology Program (Program Toksikologi Nasional”, yang merupakan program kerja dari US National Institutes of Health, telah menyatakan “kekhawatiran yang minimum” terhadap digunakannya DINP dalam mainan anak-anak.
  • Data dari Centers for Decease Control and Prevention (Pusat-Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) menunjukkan bahwa jumlah rata-rata paparan DINP terhadap manusia nilainya jauh dibawah ambang batas yan gtelah ditentukan oleh EPA (US Environmental Protection Agency).

 

Tidak ada klaim yang dapat dipercaya tentang adanya efek negatif terhadap kesehatan yang disebabkan oleh paparan suatu jenis phthalate maupun campuran dari beberapa jenis phthalate.

  • Jumlah rata-rata paparan phthalate terhadap penduduk Amerika Serikat adalah jauh nilainya dibawah ambang batas yang dianggap aman oleh Pemerintah, ketika paparan phthalate terhadap banyak orang dijumlahkan, nilainya masih juga lebih kecil dari ambang batas aman yang ditentukan Pemerintah.
  • Tidak ada studi yang mengklaim adanya hubungan antara paparan DINP dan efeknya terhadap manusia.
  • Efek kesehatan yang diamati pada tikus-tikus disebabkan oleh dosis phthalate yang besarnya jauh diatas jumlah yang mungkin terjadi dalam kehidupan nyata manusia sehari-hari, seperti yang pernah dihitung oleh CDC (Centers for Decease Control and Prevention).